top of page
Search
ericmarshall249

Cerita Ramayana Ti Bahasa Sunda: Epik Klasik dari India yang Menginspirasi Dunia



Perkembangan wayang golek melaju pesat, kesenian wayang golek berbahasa jawa mulai digeser ketenaranya dengan kesenian wayang golek berbahasa sunda, bisa dibuktikan dominasi wayang golek berbahasa sunda pada abad ke-17 pada masa ekspansi Kesultanan Mataram.




Cerita Ramayana Ti Bahasa Sunda




Pertunjukan seni wayang golek yang kala itu masih bertahan mewarisi beberapa pengaruh Hindu sebagai bekas wilayah kerajaan Sunda Pajajaran. Pakem dan jalan ceritanya sesuai dengan versi jawa meskipun terdapat beberapa perbedaan nama tokoh, yang kemudian dalam pertunjukan wayang golek berbahasa sunda dikenal pula sebagai wayang golek purwa.


Pada waktu kabupaten-kabupaten di Jawa Barat ada dibawah pemerintahan Mataram, ketika masa pemerintahan Sultan Agung (1601-1635), penggemar seni pewayang meningkat, bukan hanya dari kalangan biasa bahkan banyak bangsawan sunda yang datang ke Mataram untuk mepelajari bahasa jawa dalam konteks kepentingan pemerintahan, dalam penyebaranya wayang golek tumbuh dengan membebaskan pemakaian bahasa masing-masing. Hasilnya seni pewayangan berkembang dan menjangakau seluruh daerah Jawa Barat.


Ada tiga jenis wayang golek, yaitu: wayang golek cepak, wayang golek purwa, dan wayang golek modern. Wayang golek papak (cepak) terkenal di Cirebon dengan cerita babad dan legenda serta menggunakan bahasa Cirebon.


Wayang golek purwa adalah wayang golek khusus membawakan cerita Mahabharata dan Ramayana dengan pengantar bahasa Sunda sebagai. Sedangkan, wayang golek modern seperti wayang purwa (ceritanya tentang Mahabarata dan Ramayana, tetapi dalam pementasannya menggunakan listrik untuk membuat trik-trik.


Sebagaimana alur cerita pewayangan umumnya, dalam pertunjukan wayang golek juga biasanya memiliki lakon-lakon baik galur maupun carangan. Alur cerita dapat diambil dari cerita rakyat seperti penyebaran agama Islam oleh Walangsungsang dan Rara Santang maupun dari epik yang bersumber dari cerita Ramayana dan Mahabarata dengan menggunakan bahasa Sunda dengan iringan gamelan Sunda (salendro), yang terdiri atas dua buah saron, sebuah peking, sebuah selentem, satu perangkat bonang, satu perangkat bonang rincik, satu perangkat kenong, sepasang gong (kempul dan goong), ditambah dengan seperangkat kendang (sebuah kendang Indung dan tiga buah kulanter), gambang dan rebab.


Wayang golek, yakni semacam boneka kayu yang dimainkannya oleh seorang dalang bak wayang kulit. Untuk cerita yang dimainkan juga berasal dari cerita rakyat, seperti cerita penyebaran agama Islam oleh Rara Santang dan Walangsungsang, atau bisa pula cerita Ramayana dan Mahabarata. Dalang dalam wayang golek bercerita dengan bahasa Sunda dan diiringi suara gamelan Sunda.


safyann 19191a764c -ramayana-ti-bahasa-sunda[ -ramayana-ti-bahasa-sunda ][ -ramayana-ti-bahasa-sunda ][ -ramayana-ti-bahasa-sunda ]link= -ramayana-ti-bahasa-sundalink= -ramayana-ti-bahasa-sundalink= -ramayana-ti-bahasa-sunda


Ada tiga jenis wayang golek, yaitu wayang golek cepak, wayang golek purwa, dan wayang golek modern. Wayang golek papak terkenal di Cirebon dengan cerita babad dan legenda serta menggunakan bahasa Cirebon. Pada mulanya memang yang dilakonkan dalam kesenian rakyat ini ialah ceritera panji dan wayangnya disebut golek menak . Konon, kesenian rakyat ini baru ada sejak masa Panembahan Ratu, cicit Sunan Gunung Jati (1540-1650).


Wayang golek purwa adalah wayang golek khusus membawakan cerita Mahabharata dan Ramayana dengan pengantar bahasa Sunda. Wayang golek purwa lahir pada tahun 1840. Kelahiran kesenian rakyat ini diprakarsai oleh Dalem Karang Anyar (Wiranata Koesoemah III) pada masa akhir jabatannya.


Artikel tentang kesenian wayang golek bahasa sunda - Dibawah ini adalah artikel yang akan membahas secara singkat seputar kesenian budaya wayang golek yang akan dituliskan ke dalam bahasa sunda, yang mudah-mudahan dapat bermanfaat sebagai bahan pelajaran maupun untuk menambah wawasan seputar tentang kesenian budaya sunda.


Cerita wayang berasal dari india, sumbernya dari buku mahabarata karangan wiyasa dan ramayana karangan walmiki. Mahabarata menceritakan turunan pandawa dan kurawa yang memperebutkan negara warisan leluhurnya, sampai akhirnya perang di tegal kuruseta yang terkenal dengan perang baratayuda.


Sedangkan ramayana menceritakan rama dan sinta. Dalam ramayana ada seumpalan cerita yang menceritakan sinta diculik oleh rahwana, raja negara Alengka. Setelah peperangan, sinta dapat dimiliki lagi oleh rama serta di suruh menerjunkan diri kedalam api sebagai tanda setia untuk membuktikan kesucian dirinya. 2ff7e9595c


0 views0 comments

Recent Posts

See All

Comments


bottom of page